MC-SINJAI, Meski pemerintah telah menggratiskan seluruh biaya pendidikan, namun hingga kini tetap saja ada anak-anak di berbagai daerah yang kehilangan hak untuk mendapatkan pendidikan layak dari negara.
Untuk itu, salah satu program prioritas dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sinjai tahun 2014 ini yakni menerapkan sistem Informasi Pendidian Berbasis Masyarakat (SIPBM).
Kadisdikpora Sinjai, Dra.Hj. Mas Ati saat ditemui mengatakan, manfaat SIPBM ini bagi Masyarakat adalah Keterlibatan masyarakat dalam pendataan menumbuhkan kesadaran akan permasalahan dan kepedulian di wilayahnya terkait dengan informasi pendidikan.
"Dengan adanya sistem ini nantinya diperoleh data yang akurat jumlah anak putus sekolah di Sinjai sehingga dengan data tersebut dapat dilakukan penyusunan perencanaan pendidikan khususnya untuk penuntasan Wajib Belajar (WAJAR) 9 tahun," ujar Mas Ati.
Sementara itu, Siti Sofiah dari Pusat dan data Statistik Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baru-baru ini mengatakan, tujuan dari program ini untuk mengetahui data akurat anak usia sekolah yang tidak mengeyam pendidikan. Sehingga nantinya tidak ada lagi anak di Kabupaten Sinjai yang tidak bersekolah.
Menurutnya, sejak program ini dicetuskan pada tahun 2002 lalu, sudah ada sekitar 100 kabupaten/kota di Indonesia yang menerapkan sistem tersebut. (AaNd)
Untuk itu, salah satu program prioritas dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sinjai tahun 2014 ini yakni menerapkan sistem Informasi Pendidian Berbasis Masyarakat (SIPBM).
Kadisdikpora Sinjai, Dra.Hj. Mas Ati saat ditemui mengatakan, manfaat SIPBM ini bagi Masyarakat adalah Keterlibatan masyarakat dalam pendataan menumbuhkan kesadaran akan permasalahan dan kepedulian di wilayahnya terkait dengan informasi pendidikan.
"Dengan adanya sistem ini nantinya diperoleh data yang akurat jumlah anak putus sekolah di Sinjai sehingga dengan data tersebut dapat dilakukan penyusunan perencanaan pendidikan khususnya untuk penuntasan Wajib Belajar (WAJAR) 9 tahun," ujar Mas Ati.
Sementara itu, Siti Sofiah dari Pusat dan data Statistik Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baru-baru ini mengatakan, tujuan dari program ini untuk mengetahui data akurat anak usia sekolah yang tidak mengeyam pendidikan. Sehingga nantinya tidak ada lagi anak di Kabupaten Sinjai yang tidak bersekolah.
Menurutnya, sejak program ini dicetuskan pada tahun 2002 lalu, sudah ada sekitar 100 kabupaten/kota di Indonesia yang menerapkan sistem tersebut. (AaNd)