MC-SINJAI, Puluhan sopir angkutan umum di Sinjai yang tergabung dalam Asosiasi Driver Sinjai melakukan aksi unjukrasa di DPRD Sinjai menuntut kesetaraan tarif antara bus Damri dengan angkutan umum, Kamis (15/6).
Ketua Asosiasi Driver Sinjai, Azhar mengatakan, selama ini tarif bus Damri terlampau murah dibandingkan dengan angkutan umum lainnya.
“Sejak adanya keberadaan damri pendapatan kami sangat turun drastis, kasihan anak dan istri kami yang membutuhkan kesejahteraan, sedangkan kami hanya mencari nafkah sebagai sopir ,” ungkapnya.
Selain mengeluhkan tarif Damri yang terlampau murah, Azhar juga mengeluhkan tempat pengambilan penumpang. Menurutnya, selama ini Damri mengambil penumpang di jalan.
“Damri seharusnya jangan mengambil dan menurunkan penumpang kalau bukan di terminal. Kalau Damri juga mengambil penumpang jarak pendek, Ini akan mematikan kendaraan umum,” keluh Azhar.
Azhar menambahkan, pihaknya tidak mempermasalahkan mobil Damri beroperasi di Sinjai. Hanya saja, dia meminta agar tarifnya jangan terlalu rendah.
Aksi damai ini diterima oleh Wakil Ketua DPRD Sinjai dra.Hj Andi Kartini beberapa anggota DPRD Sinjai dan Sekertaris Dinas Perhubungan Sinjai, Andi Idnan di Ruang aspirasi DPRD Sinjai.
Sekertaris Dinas Perhubungan Sinjai, Andi Muh. Idnan mengatakan bahwa keberadaan bus damri sebagai angkutan perintis yang disubsidi oleh pemerintah hadir sebagai angkutan penumpang yang memberikan pelayanan dan rasa nyaman.
"Mengingat jumlah kendaraan umum resmi yang beroperasi Sinjai - Makassar hanya sedikit sehingga kami fasilitasi dengan adanya keberadaan bus Damri," jelasnya.
Menyangkut masalah tarif yang murah, Andi Idnan mengungkapkan bahwa sepanjang angkutan umum lainnya mampu memperbaiki pelayanannya maka dapat bersaing dengan bus damri.
Namun pihaknya bersama DPRD Sinjai tetap akan menindaklanjuti tuntutan para sopir dengan melakukan konsultasi ke perusahaan umum (perum) Damri selaku penyedia angkutan perintis. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar