MC-SINJAI UTARA. Berdasarkan data WHO, sebanyak 360 juta (5,3
persen) penduduk dunia mengalami gangguan pendengaran, dari jumlah tersebut 180
juta diantaranya di Asia Tenggara. Indonesia saat ini berada di urutan empat
se-Asia Tenggara di bawah Banglades, Myanmar dan India.
Gangguan pendengaran belum begitu mendapat
perhatian serius dari masyarakat karena gejalanya tidak tampak dari luar.
Oleh
karena itu, dokter dan bidan Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT)
mulai menggencarkan kampanye di sekolah-sekolah agar para siswa menjaga
kebersihan dan kesehatan telinga.
Seperti yang terpantau di SDN 3 Sinjai, Jumat
(22/07). Para murid sangat antusias mengikuti pemeriksaan telinga yang
dilakukan dokter dan bidan.
Sementara itu ditempat terpisah Direktur RSUD
Sinjai dr. Amaluddin sangat merespon positif kegiatan tersebut. "Kami
sangat merespon sekali adanya kegiatan ini, terlebih lagi telinga merupakan
indra yang memiliki peran penting bagi individu sehingga jika ditemukan dapat
dilakukan pencegahan dan pengobatan secara dini ."
Sebelum terjun dilapangan para dokter dan bidan tersebut telah mengikuti pelatihan selama dua hari tentang PGPKT. Selain di SDN 3 Sinjai kegiatan yang sama juga dilakukan di SMKN 1 Sinjai.(L2)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar