MC-SINJAI, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menetapkan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017.
Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) Bahari yang berada di Kelurahan Lappa merupakan inovasi dari Dinas Kesehatan Sinjai Masuk Kategori TOP 99 tersebut.
TOP 99 ini terdiri dari 20 kementerian, 3 lembaga, 21 provinsi, 34 kabupaten, 15 kota, 2 BUMN, dan 4 BUMD. Penghargaan ini diterima langsung di Kabupaten Gresik Surabaya, Sabtu (20/5) malam ini.
Kepala Dinas Kesehatan Sinjai dr. Andi Suryanto Asapa mengatakan ini adalah keberhasilan bersama disemua jajaran pemerintah kabupaten Sinjai khususnya Dinas Kesehatan.
"RTK adalah merupakan terobosan dan upaya dari Dinkes Sinjai dalam pembangunan kesehatan terutama menurunkan angka kematian ibu yang resiko tinggi serta bayi baru lahir," tuturnya.
Inovasi yang dikembangkan Dinas Kesehatan Sinjai ini berhasil lolos dan berhak untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya pada kompetisi inovasi Pelayanan Publik 2017 yang dilaksanakan oleh Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Brokrasi.
Staff bagian program perencanaan Dinkes Sinjai, Yusni Sainal, SKM, MPH mengatakan Berdasarkan hasil penilaian tim panel independen dari 3054 proposal yang masuk hanya 1373 yang memenuhi syarat administrasi.
"Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan membutuhkan dukungan yang besar dari pemerintah daerah setempat agar inovasi yang sedang di kembangkan ini bisa lebih maksimal," tandasnya.
Sementara itu Kabid Binkesmas Dinkes Sunjai Hj.Duhaniar tadjuddin K, S.St menuturkan Rumah tunggu kelahiran Bahari (RTK Bahari) adalah salah satu tempat atau ruangan yang berada dekat Fasyankes yang lebih memadai baik dari segi pelayanan begitupun dari segi fasilitas.
RTK ini dapat digunakan sebagai tempat tinggal sementara bagi pasien ibu hamil dan pendampingnya (suami), kader, atau keluarga pasien selama beberapa hari sebelum saat persalinan tiba dan beberapa hari setelah persalinan.
"RTK Bahari ini untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi yang baru lahir sehingga jumlah persalinan di fasyankes meningkat serta menurunkan kasus komplikasi pada ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi yang baru lahir khususnya warga dari di Pulau Sembilan" Terangnya. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar