Kasi Verifikasi, Akutansi dan Kepatuhan Internal KPPN Sinjai Ernawati (kanan) |
MC-SINJAI, Total anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana desa yang digelontorkan di Kabupaten Sinjai tahun anggaran 2019 ini mencapai Rp 204 miliar, jumlah ini menurun dibanding tahun 2018 lalu yang mencapai kisaran Rp 214 miliar.
Kepala Seksi Verifikasi, Akutansi dan Kepatuhan Internal Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) wilayah Sinjai Ernawati menyampaikan bahwa penurunan ini terjadi pada DAK fisik penugasan yang semula Rp 97 miliar tahun lalu kini hanya menjadi Rp 22 miliar lebih.
Sedangkan DAK regular meningkat dari Rp 59 miliar menjadi Rp 111 miliar, demikian halnya untuk Dana Desa yang mengalami peningkatan drastis dari Rp 59 miliar tahun lalu menjadi Rp 70 miliar lebih pada tahun ini.
Hingga semester satu tahun ini kata Ernawati belum ada satupun satker yang melakukan pencairan SPM sehingga KPPN Sinjai menilai realisasi penyerapan dana DAK untuk semester satu tidak penuhi target.
"Ini kami sangat sayangkan karena hingga akhir bulan juni lalu tidak ada dana DAK yang cair, mungkin karena terkendala kontrak, " katanya saat menjadi narasumber dalam Rapat Monitoring Evaluasi RKPD di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai, beberapa hari yang lalu.
Olehnya itu ia mengharapkan kepada instansi pengelola dana DAK untuk lebih memperhatikan hal tersebut sehingga diawal semester dua ini tidak ada lagi yang terlambat melakukan pencairan dana DAK.
Ernawati membandingkan realisasi semester pertama pada tahun 2018 sudah terealisasi Rp 69 milyar berasal dari DAK fisik dan dana desa, sedangkan di tahun 2019 ini hanya tersalur Rp 40 miliar yang hanya berasal dari dana desa.
Di awal semester dua ini Pencairan dana DAK yang sudah melakukan pencairan baru ada 3 untuk DAK reguler yaitu bidang pertanian, pendidikan dan dinas Kesehatan sedangkan untuk DAK penugasan baru dari Dinas Kesehatan. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar