MC-SINJAI. Jumlah kasus kebakaran di Kabupaten Sinjai mencapai 23 kejadian selama
Januari - awal Oktober 2014. Nilai kerugian materiil akibat kebakaran sekitar
Rp.900 juta.
Oleh sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai, meminta masyarakat setempat meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya
kebakaran selama musim kemarau ini
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan BPBD Sinjai, A. Junaedi Mustafa, mengemukakan kasus kebakaran tersebut didominasi
kebakaran di rumah warga . Dari 23 kasus, menurut dia, mayoritas
disebabkan terjadinya hubungan pendek arus listrik atau korsleting serta kebocoran tabung gas.
“Untuk itu kami mengimbau, agar masyarakat senantiasa memeriksa
jaringan instalasi listrik di rumahnya masing-masing, guna memastikan
tidak terjadi korsleting, memeriksa kondisi rumah sebelum bepergian ” ungkap A. Junaedi ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (07/10/2014).
Ia menjelaskan warga perlu waspada terhadap pemicu kebakaran, seperti
membuang puntung rokok sembarangan, lupa mematikan kompor, dan
sebagainya
Terkait antisipasi bencana kebakaran pihaknya melakukan sosialisasi ke masyarakat.
"Kami sudah sosialisasi di radio, media sosial, dan televisi," kata dia.
Sosialisasi tersebut berupa imbauan agar masyarakat tidak sembarangan dalam pemakaian listrik, menghindari penumpukan bahan - bahan yang mudah terbakar serta tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar. (L2)
"Kami sudah sosialisasi di radio, media sosial, dan televisi," kata dia.
Sosialisasi tersebut berupa imbauan agar masyarakat tidak sembarangan dalam pemakaian listrik, menghindari penumpukan bahan - bahan yang mudah terbakar serta tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar. (L2)