Kepala Kantor Kementerian Agama Sinjai, Drs.H. Mudarak Dahlan, MH |
MC-SINJAI, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sinjai, H. Mudarak Dahlan meminta masyarakat Sinjai tidak mempersoalkan adanya perbedaan penyelenggaraan hari raya Idul Adha 1436 H.
"Sebagai bagian dari pemerintahan, kita mengikuti keputusan pemerintah pada tanggal 24 September mendatang, tapi tetap yang akan menyelenggarakan pada 23 September pun harus kita hargai," kata Mudarak.
Mudarak meminta masyarakat Sinjai agar tidak mempersoalkan perayaan hari raya Idul Adha yang tidak bersamaan. Masyarakat diharapkan tetap menjalani hari raya qurban tersebut dengan khidmat dan menjalankan shalat sunat sesuai dengan keyakinan yang diikutinya.
Menurut Mudarak, perbedaan waktu bukanlah persoalan, mengingat masing-masing organisasi masyarakat (ormas) Islam mempunyai cara pandang sendiri yang mereka yakini.
"Dalam Islam kan diajarkan untuk menjadikan perbedaan sebagai 'rahmatan lil alamin', jadi jangan dijadikan masalah," katanya.
Untuk diketahui, perayaan hari raya Idul Adha tahun ini selain pada tanggal 24 September 2015. Muhammadiyah dan beberapa ormas islam akan menyelenggarakan Idul Adha pada 23 September.
Melihat perbedaan waktu ini, Kemenag Sinjai meminta agar masyarakat tetap saling menghargai terhadap keyakinan masing-masing.
Ketua Umum Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Sinjai, dr.Hj. Nikmat B. Situru menilai perbedaan penetapan Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah 1436 Hijriah antara Muhammadiyah dan pemerintah merupakan hal yang sering terjadi dan tidak usah dibesar-besarkan..
"Pemerintah menetapkan idul adha jatuh pada hari kamis 24 september, namun kita beri keleluasaan jika ada masyarakat yang ingin melaksanakan shalat ied pada hari Rabu tanggal 23 September, silahkan jalani sesuai keyakinan masing-masing," katanya. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar