MC-SINJAI, Setelah menyalurkan bantuan 1 juta benur udang windu untuk kelompok budidaya air payau serta bantuan sarana & prasarana kepada kelompok Budidaya rumput laut pada beberapa waktu lalu.
Kali ini bantuan mengalir kepada kelompok budidaya air tawar yang ada di Kabupaten Sinjai. Bantuan ini berupa benih dan calon induk ikan nila salin yang diterima oleh 7 kelompok budidaya air tawar yang ada di tiga kecamatan.
Penyerahan bantuan ini diserahkan oleh Sekretaris Dinas Perikanan Sinjai Irmawati didampingi oleh Kabid Budidaya Dinas Perikanan, Irwan Syam da Koordinator Penyuluh Perikanan Kabupaten Sinjai H. Rokit, Kamis (01/7/21).
Kepala Dinas Perikanan Sinjai H. Haris Achmad mengatakan bahwa bantuan ini berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar yang diperuntukkan untuk kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) yang ada di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Timir dan Sinjai Barat.
"Dari tujuh Pokdakan ini, 3 kelompok yang mendapatkan benih ikan nila salin dengan jumlah 197 ribu ekor dan 4 kelompok yang mendapatkan calon induk ikan sebanyak 600 ekor, " katanya.
Menurut Haris, Bantuan ini difasilitasi oleh Dinas Perikanan Sinjai kerjasama dengan penyuluh perikanan dan merupakan upaya kerja keras dari Penkab Sinjai dalam rangka menggerakan ekonomi masyarakat pembudidaya ikan di saat situasi pandemi Covid-19.
"Bantuan benih ikan ini merupakan usulan dari Pemkab Sinjai kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BPBAP Takalar dan semuanya tidak lepas dari upaya kerja keras bapak Bupati Sinjai yang intens melakukan komunikasi baik kepada pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi," jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa bantuan benih yang disalurkan oleh KKP ini merupakan benih berkualitas yang dihasilkan melalui induk–induk unggul, dimana penetuan penerima banguan meruapakan hasil vrrifikasi yang dilakukan oleh BPBAP Takalar bersama tim teknis dari Dinas Perikanan Sinjai.
“Ikan nila menjadi salah satu komoditas favorit masyarakat Indonesia karena memiliki beberapa keunggulan seperti tekstur daging baik dan tebal serta citarasanya yang lezat. Selain itu komoditas ini juga menjadi pilihan bagi para pembudidaya karena tergolong mudah untuk dibudidayakan secara masal dan memiliki harga jual yang relatif stabil," tuturnya.
Di samping itu, Haris menilai bahwa pengembangan nila salin juga menjadi langkah pemerintah untuk menghidupkan produktivitas tambak tradisional sehingga perekonomian dapat terus bergerak. Dengan lahan tambak yang produktif akan memperluas lapangan kerja serta memperbaiki perekonomian masyarakat pembudidaya ikan.
Secara terpisah, Bupati Andi Seto Asapa (ASA) berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik agar memperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Apalagi di situasi pandemi Covid-19 yang berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat.
“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi kelompok budidaya ikan air tawar di Kabupaten Sinjai serta dapat meningkatkan hasil produksi ikan di tengah pandemi Covid-19,” ucapnya.
Kelompok penerima bantuan benih ikan nila salin adalah:
1. Klp Siamasei (Sinjai Timur) 60.000 ekor.
2. Klp Lompo Jempang (Sinjai Barat) 77.000 ekor.
3. Klp Sumpang Romang (Sinjai Barat) 60.000 ekor.
Kelompok penerima bantuan calon induk ikan nila salin adalah :
1. Klp Lantebung (Sinjai Barat) 160 ekor
2. Klp Minatasipa (Sinjai Barat) 160 ekor
3. Klp Minas Laluang (Sinjai Barat) 160 ekor
4. Klp Ulu Galung (Tellulimpoe) 120 ekor.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar