Dandim 1424 Sinjai Letkol Infanteri Maskun Nafik |
MC-SINJAI,
Komandan Kodim 1424 Sinjai, Letkol Infanteri Maskun Nafik menegaskan,
bahwa anggota TNI di jajarannya wajib netral dalam Pemilu. Hal tersebut
disampaikan terkait dengan adanya isu Bintara Pembina Desa
(Babinsa) yang mendukung salah satu calon presiden.
“Saya tegaskan bahwa TNI harus netral terhadap Pemilu, siapapun calon dan pemenangnya, karena pada prinsipnya yang menjadi prioritas kami dalam pelaksanaan Pemilu adalah keamanan dan kelancarannya,” ucap Maskun saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (1/7).
Maskun menerangkan, netralitas TNI wajib dijunjung tinggi, termasuk ketika masuk ke dalam ranah politik di lingkungan keluarga, sebagai anggota TNI tidak ikut campur dan menyerahkan sepenuhnya pilihan demokrasi kepada keluarga yang berstatus sipil.
“Di wilayah saya tidak ada Babinsa yang berbuat seperti yang diisukan, karena hal tersebut jelas melanggar kode etik TNI. Tetapi jika ada temuan yang mengatakan ada babinsa yang tidak netral, tolong laporkan sama saya," tegasnya.
Adapun persiapan keamanan untuk mengawal pelaksanaan Pemilu Presiden 2014, Kodim 1424 Sinjai berkoordinasi dengan Kepolisian, dimana anggota Kodim akan berintegrasi mendukung keamanan Pemilu berada dibawa koordinasi Kepolisian.
“Secara teknis nantinya anggota kami berada dibawah komando Kepolisian, karena TNI hanya memback up saja," katanya.
Namun pihaknya sudah menyiapkan 30 personil atau setingkat satu peleton yang akan ditempatkan pada obyek vital bila ada eskalasi kegiatan yang dicurigai mengganggu stabilitas keamanan. (AaNd)
“Saya tegaskan bahwa TNI harus netral terhadap Pemilu, siapapun calon dan pemenangnya, karena pada prinsipnya yang menjadi prioritas kami dalam pelaksanaan Pemilu adalah keamanan dan kelancarannya,” ucap Maskun saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (1/7).
Maskun menerangkan, netralitas TNI wajib dijunjung tinggi, termasuk ketika masuk ke dalam ranah politik di lingkungan keluarga, sebagai anggota TNI tidak ikut campur dan menyerahkan sepenuhnya pilihan demokrasi kepada keluarga yang berstatus sipil.
“Di wilayah saya tidak ada Babinsa yang berbuat seperti yang diisukan, karena hal tersebut jelas melanggar kode etik TNI. Tetapi jika ada temuan yang mengatakan ada babinsa yang tidak netral, tolong laporkan sama saya," tegasnya.
Adapun persiapan keamanan untuk mengawal pelaksanaan Pemilu Presiden 2014, Kodim 1424 Sinjai berkoordinasi dengan Kepolisian, dimana anggota Kodim akan berintegrasi mendukung keamanan Pemilu berada dibawa koordinasi Kepolisian.
“Secara teknis nantinya anggota kami berada dibawah komando Kepolisian, karena TNI hanya memback up saja," katanya.
Namun pihaknya sudah menyiapkan 30 personil atau setingkat satu peleton yang akan ditempatkan pada obyek vital bila ada eskalasi kegiatan yang dicurigai mengganggu stabilitas keamanan. (AaNd)