MC,Sinjai,Setelah melakukan penilaian terkait penataan transportasi publik, termasuk ketertiban dan keselamatan berlalu lintas di sinjai, tim penilai penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2014 tingkat nasional dan provinsi memaparkan hasil penilaiannya dihadapan jajaran pemerintah daerah yang turut dihadiri Wakil Bupati Sinjai, Andi Fajar Yanwar, bersama ketua DPRD Sinjai, H. Sultani, Kamis (17/7).
Melalui pertemuan ini, Andi Fajar Yanwar mengutarakan
keseriusan pemerintah daerah atas penyelenggaraan WTN ini. Andi Fajar menilai bahwa penghargaan WTN menjadi inspirasi dan motivasi tersendiri
dalam melakukan pembenahan, khususnya di bidang transportasi, demi kemajuan
daerah. Meski ditegaskan Andi Fajar, penghargaan bukanlah sebuah tujuan dan
bukan sasaran utama dalam mendapatkan WTN, melainkan hanya sasaran antara saja.
Khusus untuk penilaian wahana tata nugraha
ini, Andi Fajar menekankan agar sasaran utama yang perlu dijaga adalah
tertanamnya semangat untuk selalu mengedepankan keselamatan dan ketertiban
berlalu lintas melalui pergerakan partisipasi publik.
Hasil pemaparan dari tim penilai penghargaan WTN
baik tingkat pusat dan propinsi pada II dan III ini, menemukan beberapa sarana
dan prasarana transportasi yang ada di Kabupaten Sinjai, masih membutuhkan
perhatian ekstra.
Hal penting yang disoroti tim penilai yang
dipimpin Ahmad Yani, terkait banyaknya angkutan umum yang sudah tidak laik
angkut karena banyak mengalami kerusakan, sehingga membutuhkan peremajaan.
Ahmad Yani menganggap perlu ada insentif yang dapat dijangkau dari pihak
pemerintah kepada pengusaha untuk memperbaiki kerusakan yang ada.
Ahmad Yani juga menilai bahwa beberapa
prasarana jalan di daerah sinjai memerlukan perbaikan lebih lanjut, di
antaranya regulasi pemarkiran yang semraut dan prasarana trotoar yang belum
menerus yang menyebabkan kurangnya minat masyarakat untuk berjalan kaki.
Kepala dinas perhubungan kabupaten sinjai, h.
Firdaus mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengatasi seluruh permasalah
transportasi yang ada di sinjai, termasuk memperbaiki regulasi pemarkiran,
dengan memisahkan tempat parkir kendaraan umum dengan kendaraan pribadi.
Firdaus mengakui bahwa beberapa kendaraan
umum sudah tidak laik jalan namun faktor utamanya adalah kurangnya ahli mekanik
yang dapat mengatasi kerusakan kendaraan yang ada.
“Saya
di perhubungan saya mau jadi dokter, terkait dengan pengujian kendaraa, setelah
mengetahui penyakit kendaraan, kami tidak mampu mengobati sehingga kami butuh
dokter untuk membenahi fasilitas ke depan” pungkasnya.
Meski demikian, H. Firdaus optimis
penghargaan wahana tata nugraha tersebut akan diraih kabupaten sinjai untuk
tahun ini, dengan dukungan dari seluruh pihak terkait. Karena itu, firdaus
berharap kepada masyarakat agar tidak mengubah fungsi prasarana jalan yang
telah diperbaiki.
Sebagai upaya mendorong perbaikan sarana dan
rpasarana trasportasi ini sendiri, beberapa solusi akan disiapkan pemerintah
pusat dan provinsi, yakni angkutan perintis dan angkutan sekolah serta
sosialisasi transportasi kepada instansi daerah.(AAZ)