MC-SINJAI.Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten
Sinjai, Senin (30/3/2015) pagi mendadak ramai. Ada seratusan siswa SD,
SMP, dan SMA memenuhi halaman KLH yang terletak di Jalan Persatuan Raya.
Mereka mengenakan kostum yang “aneh-aneh”. Ada yang memakai topi
anyaman dari kemasan teh gelas, baju rompi dari kertas koran, serta
adapula yang memakai rok dan rumbai-rumbai dari sampah plastik dan tali
rafia. Bukan hanya kostum. Beberapa pelajar juga terlihat membawa
galon-galon bekas lengkap dengan alat pemukul, botol bekas serta ember
dan tong plastik bekas.
Kostum yang dkenakan para pelajar, serta
sekumpulan peralatan dari barang bekas yang mereka bawa ternyata
mengundang perhatian warga dan para pengguna jalan. Beberapa dari mereka
memilih singgah dan menonton dari balik pagar kantor. Sejurus kemudian
warga dan pengguna jalan yang sebelumnya penasaran dengan aktivitas
anak-anak sekolah ini seketika bertepuk tangan dan tertawa.
Ternyata dari balik pagar mereka menyaksikan
pementasan unik. Mengenakan kostum berbahan dasar sampah plastik dan
kertas, ratusan pelajar ini satu persatu tampil mewakili sekolahnya
membawakan nyanyian dan yel-yel bertema lingkungan hidup.
Nyanyian dan yel-yel bertema lingkungan hidup ini
mengawali pelaksanaan tahapan dari program Adiwiyata atau sekolah
berbasis dan berbudaya lingkungan. Melalui yel-yel, program Adiwiyata
resmi bergulir di Kota Sinjai.
Dari pementasan di Kantor Lingkungan Hidup Sinjai,
ratusan pelajar ini harus kembali ke sekolah masing-masing dan melakukan
“pementasan” lanjutan, yakni aktualisasi program Adiwiyata sebagaimana
pesan yang mereka sampaikan melalui nyanyian dan yel-yel. Adiwiyata
bukan sekadar lomba bagi sekolah yang berhasil memasukkan unsur
lingkungan hidup pada setiap aktivitas belajar mengajar. Namun Adiwiyata
merupakan upaya melakukan penguatan kapasitas warga sekolah (guru dan
siswa) dalam mengelola sampah, maupun lingkungan sekolah secara umum(Zakaria Ridwan)