MC-SINJAI, Kebiasaan sejumlah warga di Kota Sinjai menutup jalan saat melaksanakan pesta pernikahan maupun hajatan lainnya selama beberapa bulan terakhir ini dikeluhkan warga lain. Penutupan jalan itu dianggap telah mengganggu aktivitas warga lain.
Warga mengaku heran dengan kebiasaan sebagian warga selalu menutup jalan saat pesta. Pasalnya pemilik hajatan biasanya tidak menyediakan jalan alternatif yang bisa dilalui kendaraan karena jalan ditutup total.
Masyarakat berharap instansi terkait memperketat pengeluaran izin bagi warga yang ingin menggelar pesta dengan menutup jalan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Sinjai, H. Firdaus mengungkapkan bahwa pihaknya mengeluarkan izin penutupan jalan sepanjang ada jalan alternatif yang bisa dilalui oleh warga dan adanya izin dari pihak kepolisian.
"Jadi kita hanya memberikan izin penutupan jalan untuk kegiatan hajatan di jalan kabupaten. Itupun jika memenuhi dua syarat yaitu ada jalan alternatif dan ada izin dari kepolisian," jelasnya.
Kedepan pihaknya berkordinasi dengan kepolisian akan menyeleksi ketat setiap permintaan penutupan jalan dan mulai tahun ini setiap pemakaian jalan akan dikenakan biaya parkir.
H. Firdaus juga menyarankan warga agar menggunakan gedung-gedung yang ada di Sinjai saat pesta. Dengan pemanfaatan gedung, juga bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD). Selain itu, juga tidak mengganggu aktivitas pengguna jalan lain. (AaNd)
