MC-SINJAI, Saat ini, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Sinjai terus berupaya memaksimalkan keberadaan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK), yang akan ditempatkan di masing-masing wilayah kerja UPT Puskesmas.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr. Andi Suryanto Asapa saat ditemui di Ruang kerjanya, baru-baru ini. Menurutnya hingga saat ini baru ada dua RTK yang telah dibangun yakni di Kecamatan Sinjai Utara dan kecamatan Bulupoddo.
"Sekarang ini baru ada dua RTK dan akan menyusul di kecamatan lain dan seharusnya memang di setiap wilayah puskesmas harus ada RTK," katanya.
Seperti diketahui, bagi masyarakat terpencil terutama di daerah-daerah yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan, proses persalinan masih tidak begitu diperhatikan.
Dimana, proses persalinan masih ditolong oleh dukun bayi atau biasa dikenal dengan sebutan dukun beranak. Hal ini sangat mengkhawatirkan, karena komplikasi yang terjadi pada saat persalinan tidak bisa diprediksi.
Menyikapi persoalan tersebut, Diskes Kabupaten Sinjai sedang mengupayakan adanya RTK untuk 16 Puskesmas yang tersebar di Sinjai.
Menurut Kadis Kesehatan, RTK ini adalah salah satu usaha yang dilakukan Dinkes untuk menekan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi).
RTK ini kata dr. Dede sapaan akrab Kadis Kesehatan Sinjai, diperuntukkan bagi pasien yang ingin melahirkan dengan kondisi mengalami permasalahan dalam proses persalinan.
"Jadi pasien yang dirujuk ke RTK itu bagi ibu yang mengalami permasalahan dalam proses persalinannya dan berada jauh dari Puskesmas," jelasnya.
Seperti diketahui RTK Bahari yang saat ini berada di Kecamatan Sinjai Utara, Kelurahan Lappa merupakan RTK yang dikhususkan pasien yang berasal dari Pulau IX dan masuk dalaminovasi TOP 99 pelayanan publik 2017. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar