MC-SINJAI, Pemerintah Kabupaten Sinjai meminta masyarakat untuk tidak mengucilkan siapapun yang tertular atau terpapar dengan virus corona Covid-19. Sebab, tertular penyakit bukanlah keinginan atau kemauan siapapun, akan tetapi terjadi di luar dari kesadaran atau kendali orang tersebut.
Siapapun bisa berpotensi untuk tertular dengan Covid-19. Berada di lingkungan manapun, bekerja atau berprofesi sebagai apapun, dan entah pernah bepergian ke luar daerah atau tidak.
“Karena virusnya tidak terlihat secara kasat mata, maka siapapun bisa berpotensi untuk terpapar. Jadi masyarakat kami harap tidak membully atau mengucilkan pasien Covid maupun keluarganya,” pinta Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) saat jumpa pers, di Hotel Sinjai, Jumat kemarin (1/5/20).
Selanjutnya kata Bupati, pihaknya mengajak masyarakat memberi semangat atau dorongan motivasi bagi mereka yang diduga pernah kontak langsung dengan pasien Covid-19.
"Jangan sampai ada tekanan batin pada mereka yang pernah kontak sehingga imunnya bisa turun atau takut melapor kalau pernah kontak karena takut dikucilkan oleh masyarakat. Covid memang masalah besar tapi jangan dibesar-besarkan sehingga masyarakat menjadi takut dan panik, olehnya itu yang pernah kontak sangat kami harapkan kejujurannya karena inilah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularannya, " urai Bupati ASA.
Untuk itu kata Bupati sekali lagi mengajak masyarakat untuk tidak membully mereka yang positif Covid-19, PDP maupun ODP. Apalagi jika orang tersebut telah mengkarantina diri, baik karantina mandiri maupun karantina oleh pemerintah.
Hingga hari ini tercatat tujuh orang positif Covid-19.l di Sinjai. Enam diantaranya adalah warga Sinjai dari Santri Pondok Pesantren di Jawa Timur. Seorang lagi adalah warga dari Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar