Ia melapak di salah satu sisi jalan Persatuan Raya atau depan SMPN 1 Sinjai dengan membentangkan tali rafia, ia memajang jualannya hingga tampak terlihat jelas oleh orang-orang yang melintas.
Sasa Rohanda, lelaki asal Garut Jawa Barat mengaku tiap tahun memang ke Sinjai untuk menjual Bendera merah putih dan umbul-umbul.
“Iya asal saya dari Garut, sudah empat tahun saya jualan disini mas. setiap akhir juli saya ke Sinjai untuk jualan bendera karena kebetulan ada saudara juga yang tinggal disini” ujarnya saat ditemui, Kamis (6/8/20).
Sasa mengatakan, bahwa ia sudah berjualan selama hampir dua pekan dan saat ini pembeli mulai ramai pada pekan ini.
"Alhamdulillah ya mas, sejak hari senin pembeli mulai ramai dan sepertinya ini memasuki puncaknya, apalagi warga baru gajian dan adanya imbauan pemerintah untuk memasang bendera, " tukasnya.
Bendera dan umbul-umbul tersebut diperolehnya dari agen penyalur yang berasal dari Bandung. Harganya pun bervariasi mulai dari harga Rp 30 ribu hingga Rp 100 ribu per lembar.
Dalam sehari pun kerap mendapatkan omzet penjualan hingga jutaan rupiah. "Kalau puncaknya mas biasanya dalam sehari laku 2 hingga 4 kodi, tetapi kalau lagi sepi biasanya hanya 1 atau 2 lembar saja yang terjual, " katanya.
Meski dalam pandemi virus corona, Sasa mengakui daya beli masyarakat menurun dibanding tahun lalu, namun pendapatan yang diperolehnya tetap meningkat karena penjual atau pelapak yang menjual bendera saat ini berkurang.
"Di kota Sinjai ini hanya ada tiga orang pelapak yang menjual bendera dan umbul-umbul seperti saya mas, dibanding tahun lalu itu ada delapan orang. Mungkin karena perjalanan agak susah dan wajib rapid test sehingga teman yang lain tidak datang kesini, " imbuhnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar