MC-SINJAI, Meski masih dalam pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Sinjai tetap fokus dalam mewujudkan visi dan misi Pemkab Sinjai, salah satunya di sektor peternakan yaitu meningkatkan populasi dan produksi sapi melalui Program Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik.
Inseminasi Buatan ini merupakan salah satu program unggulan Pemkab Sinjai yang dilaksanakan sejak awal kepemimpinan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) dan Wakil Bupati Hj. Andi Kartini Ottong.
Program ini juga sejalan dengan program dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian yaitu program sapi atau kerbau komoditas andalan negeri atau ‘Sikomandan’.
Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Sinjai, realisasi IB di awal tahun 2020 lalu mencapai 7 ribu ekor dari target 6 ribu ekor sapi hingga di akhir tahun.
Pelaksana Tugas Kadis Peternakan dan Keswan Sinjai, drh. Charidjah , saat ditemui di Ruang Kerjanya, srlasa (02/03/21) mengatakan, bahwa program IB tidak berpengaruh dengan adanya wabah Covid-19 sehingga realisasi hingga diakhir tahun melebihi target.
“Ini menandakan bahwa progran ini sangat dibutuhkan warga meskipun dalam suasana pandemi sebab melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak,” katanya.
Untuk tahun 2021 ini, pihakya tetap menargetkan IB sebanyak 6 ribu ekor sapi dan diharapkan ada kelahiran anak sapi hasil IB sebanyak 2 ribu ekor. "Kita optimis target ini juga bisa tercapai ditahun ini bahkan bisa melebihi dari target," ujarnya.
Untuk mendapatkan layanan ini, peternak bisa menghubungi langsung petugas Inseminator yang tersebar di delapan kecamatan. Sapi yang di IB juga akan mendapatkan asuransi ternak secara gratis dari Pemkab Sinjai.
Terkait asuransi gratis atau Asuransi Usaha Ternak sapi (AUTS) yang juga merupakan program unggulan Pemkab Sinjai, Charidjah melanjutkan pada tahun 2020 lalu, jumlah sapi yang terdaftar menghampiri angka 10 ribu ekor sapi.
"Dari jumlah itu 7.500 ekor sapi membayar asuransinya secara mandiri sedangkan asuransi gratis yang disiapkan oleh Pemkab dari 2 ribu ekor sapi, terealisasi 1.900 ekor," tandasnya.
Ditahun 2021 ini Pemkab kembali menyediakan AUTS gratis dengan target meningkat menjadi 4 ribu ekor sapi dengan anggaran yang disiapkan 160 juta rupiah, sementara AUTS mandiri ditargetkan mencapai 6 hingga 9 ribu ekor sapi.
Sekedar diketahui, premi yang seharusnya dibayar peternak per tahun senilai Rp 200 ribu. Namun, Kementerian Pertanian juga telah mensubsidi sebesar Rp160 ribu, dengan syarat sapi betina di atas satu tahun.
"Jadi program asuransi ternak ini disubsidi oleh Pemerintah pusat sebesar Rp. 160 ribu per tahun dan sisanya Rp 40 ribu dibayar oleh peternak yang ikut asuransi secara mandiri, tetapi Pemkab Sinjai juga menyiapkan program AUTS gratis secara full karena yang membayarkan itu Pemkab Sinjai," pungkasnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar