MC-SINJAI.Saat mentari pagi datang menyapa, ataukah saat matahari kembali ke
peraduan, maka jembatan ini menjadi tempat yang wajib ditongkrongi.
Membawa kamera adalah hal wajib yang harus anda lakukan. Sayang, kalau
indahnya sunrise dan sunset di tempat ini tidak diabadikan. Selain itu,
jembatan Pulau Kanalo juga kerap dimanfaatkan anak-anak setempat untuk
terjun bebas ke laut lepas. Mereka bermain-main dengan beningnya air,
sembari mengayuh sampan yang saban hari mereka sulap menjadi mainan
Bila anda menyambangi Pulau Kanalo I, maka sempatkanlah menyisir pantai
yang ada pada sisi belakang Pulau. Warga setempat menyebutnya Boko’
alias bagian belakang. Lokasinya hanya berjarak sekira 100 meter dari
lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pulau Kanalo I. Meski
garis pantainya pendek, namun kita akan dimanjakan dengan kondisi
pantainya yang masih alami, pasirnya yang putih dan air lautnya yang
biru bening. Dibagian belakang pulau ini juga terdapat jembatan yang
menjorok ke laut dan berfungsi sebagai tambatan perahu. Tempatnya masih
sangat alami.
Untuk sekadar berenang, maka saya berani merekomendasikan Pulau Kanalo I
dan Kanalo II. Airnya yang biru bening dan garis pantainya yang bersih
dan ramah bagi pelancong menjadi alasan. Namun saya tidak menganjurkan
kedua Pulau ini untuk anda yang suka menyelam, karena disekitar pulau
ini akan sulit menemukan terumbu karang yang selalu menjadi alasan dan
tujuan para penyelam: mengabadikan keindahan terumbu karang(Zakaria Ridwan)