MC-SINJAI, Puluhan perawat yang tergabung dalam organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sinjai, kembali mendatangi Mapolres Sinjai, Senin (4/1) untuk mempertanyakan perkembangan kasus yang dialami oleh temannya pada bulan november 2015 lalu.
Mereka mendesak agar polisi mempercepat pengusutan kasus pemukulan yang dialami oleh Hartono, salah satu perawat di Puskesmas Sinjai Selatan.
Wakil Ketua PPNI Sinjai Andi Ariany Djalil, mengatakan aksi ini digelar agar polisi mempercepat proses hukum kasus pemukulan yang dialami oleh salah satu perawat di Puskesmas Sinjai Selatan.
“Kami hanya ingin mempertanyakan sampai sejauh mana kasus ini ditangani oleh pihak kepolisian,” tandasnya.
Para perawat ini bahkan mengancam akan melakukan mogok kerja jika persoalan ini dibiarkan berlarut-larut. “Apabila hal ini tidak segera ditindaklanjuti, kami dari organisasi PPNI Kabupaten Sinjai akan mogok kerja memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Pihaknya juga khawatir dengan keamanan dan keselamatan dalam memberikan pelayanan ke masyarakat dengan adanya beberapa teror yang diterima melalui pesan singkat.
Dalam kesempatan itu, sejumlah perawat menyampaikan unek-uneknya. Selama ini mereka sering mendapatkan perlakuan yang serupa, namun tidak ada perlindungan hukum dari pemerintah.
Kapolsek Sinjai Selatan AKP Laode Idris yang mendampingi Kasat Reskrim AKP Andi Rahmat yang menerima aspirasi para perawat di gedung pertemuan Polres Sinjai, mengatakan bahwa kasus pemukulan perawat yang terjadi di Sinjai Selatan saat ini masih sementara dalam proses penyelidikan.
Pihaknya belum bisa menetapkan tersangka sebab selama proses pemeriksaan dan pemanggilan saksi-saksi, tidak ada seorang pun yang melihat dugaan aksi pemukulan terhdap salah seorang perawat di Puskesmas Samaenre.
"Kami belum bisa menetapkan tersangka sebab bukti belum lengkap, apalagi tidak ada yang melihat aksi pemukulan ini,'jelasnya.
Sebelumnya, seorang perawat di Puskesmas Sinjai Selatan, yakni Hartono diduga dikeroyok oleh oknum warga . Ironisnya, korban dianiaya saat tengah melakukan medis. Akibatnya, ia menderita luka lebam pada pipi bagian kanan. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar