MC-SINJAI, Sejak beberapa bulan terakhir, omzet pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pusat oleh-oleh kue khas Sinjai terus merosot. Redupnya perputaran ekonomi dikalangan pedagang jajanan ini merupakan imbas bencana nasional virus Corona (Covid-19).
Seperti yang dirasakan oleh Rosma Pemilik Kelompok Pengusaha Kecil Melati kue simpul (poto-poto) khas Sinjai Menurutnya, sejak masa pandemi, reseller banyak mengurangi jumlah pemesanan. Bahkan ada yang menghentikan sementara pemesanan. Akibatnya, sejak dua bulan terakhir, pendapatan turun drastis.
“Sejak adanya Corona, kami sangat terdampak, banyak pembeli yang tidak berani mengambil kue, lantaran tidak ingin merugi dengan kondisi sepinya pembeli,” katanya saat ditemui di kediamannya di Jalan Gurami kelurahan Lappa Kecamatan Sinjai Utara.
Disebutkan, dalam menjalankan usaha, Rosma mempekerjakan 51 karyawan. Namun karena sepinya orderan, dia terpaksa harus merumahkan sejumlah 10 karyawan sejak adanya wabah virus corona melanda Kabupaten Sinjai.
Rosma menjelaskan bahwa omzet pendapatan yang diperoleh setiap hari mengalami penurunan hingga 50 persen dibanding sebelum adanya wabah ini. Bahkan jika sebelumnya karyawan bekerja atau membuat kue simpul setiap hari, namun saat ini hanya bekerja tiga hari dalam seminggu.
"Karyawan hanya bekerja tiga hari dalam seminggu karena permintaan sangat berkurang. Produksi kue poto-poto dalam sehari juga kami kurangi dari biasanya dalam sehari bisa menghasilkan 12 karung, kini kami hanya produksi sampai 6 karung," ujarnya.
Adapun karyawan yang dipekerjakan sebagian besar merupakan warga putus sekolah dan hingga saat ini pihaknya belum ada rencana untuk mengurangi karyawan mengingat mereka juga sangat membutuhkan pekerjaan.
Selain kue simpul poto-poto, aneka macam kue kering khas Sinjai dapat diperoleh di toko ini, temapt ini menjadi salah satu pusat oleh-oleh yang selalu ramai dikunjungi oleh warga pendatang yang memesan kue kering untuk dibawa pulang kampung.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar