Pasalnya, selain untuk menghadiri seremonial panen pedet (anak sapi) dan lelang sapi hasil Inseminasi Buatan (IB), Mental SYL juga banyak menawarkan solusi dalam mengembangkan populasi sapi di Bumi Panrita Kitta.
Salah satunya yang ditawarkan, yakni kawasan pengembangan sapi potong tingkat pedesaan. Menurut SYL, jika hal ini dapat dikembangkan di Sinjai, maka tentu akan memberikan dampak yang baik kedepan.
"Ya, di Sinjai ini saya ingin ada konsepsional. Misalnya, ada 1 desa dijadikan sebagai pengembangan kawasan sapi. Jadi 1 Desa digabungkan menjadi 5 kelompok Desa, 1 Desa ada 200 ekor sehingga dalam 5 kelompok desa jumlahnya 1.000 ekor semua, tapi sapinya harus sapi yang besar," ucap SYL saat menyampaikan sambutan.
Meski begitu, mantan Gubernur Sulsel ini menegaskan bahwa, segala konsep yang ada itu, harus jelas peruntukannya, demikian juga pembinaan harus matang.
"Harus ada pembinaan yang matang, peruntukannya harus jelas kemudian pakannya dibuatkan pabrik khsusus. Yang pasti 1.000 ekor sapi itu bisa menghasilkan apa saja," kata SYL.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Sinjai drh. Aminuddin Zainuddin mengaku bahwa, Pemkab Sinjai merespon baik baik apa yang menjadi tawaran Menteri Pertanian itu.
"Saya kira ini konsep yang sangat bagus, kami segera akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, karena Pak Menteri ingin mengkolaborasi Kementerian Pertanian dengan Kementerian Desa. Jadi Kementerian Desa melalui kepala desa yang menyiapkan sapi. Kita berharap tahun ini sudah bisa jalan," tandas
Aminuddin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar