MC-SINJAI, Persoalan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita sehingga memiliki tubuh terlalu pendek dibandingkan anak seusianya, masih menjadi fokus perhatian pemerintah. Tak terkecuali Tim Penggerak PKK.
Sekaitan dengan hal itu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Sinjai melaksanakan sosialisasi pencegahan stunting Desa/Kelurahan lokus, Rabu (8/12/2021) di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai.
Sosialisasi ini diikuti oleh perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sinjai Kepala Puskesmas, Koordinator Bidan Kecamatan, Bidan Desa/Kelurahan, Petugas Gizi, Ketua Pokja IV Tim Penggerak PKK, dan Kader Pembangunan Masyarakat.
Mewakili Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA), Sekretaris Daerah (Sekda) Sinjai Akbar saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa, upaya pencegahan bisa dilakukan sejak dini.
"Pencegahan stunting ini harus memang dimulai dari awal, secara struktur dibuatkan perencanaan. Oleh karena pencegahan stunting dimulai dari ibu khususnya yang mengandung, sebab kesemuanya butuh asupan nutrisi," ungkapnya.
Dikatakan Akbar, stunting dapat mempengaruhi kelahiran anak yang kondisi tubuhnya tidak seimbang. Bahkan cara berpikir atau otaknya secara nalar sangat terpengaruh.
"Sehingga memang perlu penanganan khusus berkaitan dengan masalah stunting. Kerjasama dengan tim terpadu, kader posyandu, serta semua pihak yang terlibat dalam penanganan stunting diharapkan terus terjalin dengan baik," ujarnya.
Oleh karena itu, atas nama pemerintah daerah, Akbar mengucapkan terima kasih kepada Tim Penggerak PKK Sinjai yang senantiasi hadir mendukung program pemerintah diantaranya, pencegahan stunting.
"Tentunya melalui PKK, Pemda berharap agar melahirkan inovasi yang berkaitan dengan penanganan stunting," kuncinya.
Sosialisasi ini menghadirkan Ketua TP PKK Sinjai, Hj. Andi Nurhilda Daramata Seto, Dr.dr. Aidah Julianty, dr. Merlyn Meta Astari dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi Sulsel sebagai narasumber.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar