Pernyataan
ini disampaikan Ketua Yayasan Peduli Negeri (YPN), Saharuddin Ridwan,
saat memberikan materi pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Adiwiyata di
Aula SMPN 2 Sinjai Utara, Kamis (16/4/2015). Bank sampah pada tingkatan
sekolah selama ini menurutnya dibuat hanya untuk memenuhi syarat
mengikuti lomba Adiwiyata atau Adipura. Padahal kata Sahar, sapaan
akrabnya, keberadaan Bank sampah akan membantu siswa meningkatkan
kemampuan mereka dalam mengelola lingkungan sekolah.
"Tidak
masalah bank sampah itu dibuat untuk kepentingan lomba, karena lomba
bisa memicu motivasi kita untuk berbuat yang terbaik. Namun secara umum
kami berharap keberadaan bank sampah dan bentuk kreativitas lainnya di
sekolah dijadikan sebagai media untuk mengubah pola pikir warga sekolah
dalam mengelola lingkungan" harapnya.
Bimtek
yang berlangsung sehari ini dibuka Asisten Tata Praja Setdakab Sinjai,
A. Halilintar. Kepada seluruh peserta yang terdiri dari kepala sekolah
dan guru-guru se-Kabupaten Sinjai ini, Halilintar meminta menyeriusi
program Adiwiyata sebagai program yang bertujuan baik. Pada kegiatan ini
hadir pula pemateri dari Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Provinsi
Sulawesi Selatan, serta fasilitator YPN Sinjai, Zainal Abidin(Zakaria Ridwan)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar