MC-SINJAI, Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai menyatakan hingga hari Sabtu (11/8/18) pelaksanaan imunisasi MR (measles rubella) atau campak rubella, di wilayah Kabupaten Sinjai baru mencapai 11.872 jiwa atau 17,4 persen dari target 68.216 jiwa.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sinjai, Akhirani SKM saat Rapat Koordinasi Bidang Kesra di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai, Senin (13/8/18) siang.
Menurut Akhirani, angka ini merupakan capaian terendah dibandingkan Kota/Kabupaten lain yang ada di Sulsel.
Rendahnya realisasi imunisasi MR disebabkan adanya kendala yang dihadapi oleh Dinkes Sinjai dalam menjalankan program nasional tersebut yakni adanya beberapa pihak sekolah yang menolak imunisasi ini.
"Sampai hari ini kita tetap jalan namun kendala kita karena yang menolak adalah pihak sekolah bukan orang tua murid, padahal seyogyanya pihak sekolah membantu kami, bukannya menolak," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sinjai Drs. H. Syamsuddin Umar saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu terkait hal ini membantah melarang guru untuk menerima tenaga medis di sekolah melakukan vaksin MR.
"Yang saya perintahkan kepada para guru di sekolah agar tidak memaksa kepada anak murid dan siswa jika ada yang menolak untuk divaksin. Jadi saya tidak meminta guru untuk melarang tenaga medis di sekolah melakukan vaksin MR," kata Syamsuddin.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Kesra Setdakab Sinjai dr.Hj. Nikmat B. Situru yang memimpin rakor ini mengatakan bahwa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dalam waktu dekat akan melakukan rapat terbatas.
"Kita akan panggil Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Kemenag untuk menyatukan persepsi agar masyarakat tidak bingung dengan imunisasi MR ini," jelasnya. (AaNd)
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sinjai, Akhirani SKM saat Rapat Koordinasi Bidang Kesra di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai, Senin (13/8/18) siang.
Menurut Akhirani, angka ini merupakan capaian terendah dibandingkan Kota/Kabupaten lain yang ada di Sulsel.
Rendahnya realisasi imunisasi MR disebabkan adanya kendala yang dihadapi oleh Dinkes Sinjai dalam menjalankan program nasional tersebut yakni adanya beberapa pihak sekolah yang menolak imunisasi ini.
"Sampai hari ini kita tetap jalan namun kendala kita karena yang menolak adalah pihak sekolah bukan orang tua murid, padahal seyogyanya pihak sekolah membantu kami, bukannya menolak," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sinjai Drs. H. Syamsuddin Umar saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu terkait hal ini membantah melarang guru untuk menerima tenaga medis di sekolah melakukan vaksin MR.
"Yang saya perintahkan kepada para guru di sekolah agar tidak memaksa kepada anak murid dan siswa jika ada yang menolak untuk divaksin. Jadi saya tidak meminta guru untuk melarang tenaga medis di sekolah melakukan vaksin MR," kata Syamsuddin.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Kesra Setdakab Sinjai dr.Hj. Nikmat B. Situru yang memimpin rakor ini mengatakan bahwa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dalam waktu dekat akan melakukan rapat terbatas.
"Kita akan panggil Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Kemenag untuk menyatukan persepsi agar masyarakat tidak bingung dengan imunisasi MR ini," jelasnya. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar