MC-SINJAI, Dinas Sosial Kabupaten Sinjai mengirimkan satu warganya yang berstatus penyandang disabilitas atau tuna netra guna mengikuti pelatihan keterampilan di Provinsi Bali.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sinjai Andi. Muh. Idnan saat ditemui Rabu (24/02/21) mengatakan penyandang disabilitas ini akan mengikuti pelatihan di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmiya Tabanan Bali.
"Hari ini berangkat ditemani oleh pendamping dari Dinsos Sinjai. Beliau kita kirim ke BRSPDSN Bali untuk mendapat pelatihan selama dua bulan ke depan," jelas dia.
Penyandang disabilitas yang dikirim ke BRSPDSN Bali tersebut kata dia, adalah aπ‘ππ ππππ Sπ¦πππππ’ππππ yang berdomisili di π·π’π π’π πΏππππππ π·ππ π πππππ’ππππππ πΎππamatan πππππ’ππππππ.
Menurut Idnan, seyogyanya Kabupaten Sinjai mendapatkan dua kuota untuk mengikuti pelatihan disana, namun beberapa waktu lalu satu orang mengundurkan diri dengan alasan masih menjalani sekolah.
"Alasan satu orang yang batal berangkat ini karena menurut informasi bulan depan beliau sudah harus mengikuti pembelajaran tatap muka pada bulan depan dan kebetulan beliau sekolah di Makassar, " ujarnya.
Andi Idnan mengatakan, tujuan dari pengiriman bagi penyandang difabel tersebut agar memperoleh ilmu yang nantinya akan dimanfaatkan untuk menolong dirinya sendiri juga untuk keluarga.
Hal ini juga merupakan salah satu komitmen Pemkab Sinjai dibawah nakhoda Andi Seto Asapa (ASA) yang memberi perhatian khusus kepada penyandang disabilitas agar mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri dan daerahnya di berbagai sektor kehidupan.
Setelah memperoleh keterampilan melalui pelatihan, diharapkan akan berdayaguna serta meningkatkan motivasi keyakinan bahwa cacat bukan halangan untuk hidup mandiri.
"Kita berharap setelah dilatih, nantinya akan mendukung keterampilan yang mereka terima dengan mengeimplementasikan apa yang didapat selama pelatihan. Lewat bimbingan atau pelatihan ini bisa mengangkat kehidupan sosial mereka yang lebih baik lagi," tandasnya.
Sementara itu Pendamping Penyandang Disabilitas, Karmila yang mendampingi berangkat ke Bali mengatakan bahwa jenis pelatihan yang akan diterima belum diketahui karena akan diberikan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing pribadi sehingga nantinya mereka harus menjalani asesmen terlebih dahulu guna melihat potensi yang mereka miliki.
"Disana berbagai jenis keterampilan akan diberikan, namun sebelumnya mereka akan mengikuti asesmen terlebih dahulu untuk mengetahui potensi apa yang mereka miliki, " tambahnya.
Program pelatihan untuk penyandang disabilitas itu sendiri merupakan program langsung dari pemerintah pusat yakni Kementerian Sosial, sehingga semua biaya dalam pelatihan ini ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar