MC-SINJAI, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2021 ini mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Nasional (AN).
Asesmen Nasional ini adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.
Jika Ujian Nasional mengukur kemampuan siswa secara individu maka Asesmen Nasional mengukur secara kolektif potret sekolah baik pengetahuan siswa sbg hasil proses belajar, karakter siswa dan lingkungan belajar sebagai penunjang dari proses pembelajaran.
Agar para Kepala Sekolah dan guru memahami metode ini, Dinas Pwndisikan Kabupaten Sinjai menggelar Workshop Assesmen Nasional secara virtual yang bsrlangsung selama dua hari saritanggla 24-25 Februari 2021.
Kepala Dinas Pendidikan Sinjai A. Jefrianto Asapa saat ditemui, Kamis (25/02/21) mengatakan bahwa asesmen nasional ini digelar untuk memberikan pemahaman kepada Kaepala Sekolah, Guru dan Operator terkait metode AN yang nantinya akan diberlakukan secara nasional sebagai pengganti ujian nasional.
Kegiatan yang dilaksanakan dengan skala nasional ini juga meruapkan bentuk partisipasi Dinas Pendidikan Sinjai dalam rangka menyambut Hari Kadi Sinjai yang 457 tahun.
Menurutnya, asesmen nasional ini terdiri dari tiga bagian yang harus dipahami yaitu pertama, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi.
Kedua, Survey Karakter untuk mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai sebagai hasil belajar non kognitif dan yang ketiga Survey Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas pembelajaran dan suasana sekolah yang menunjang pembelajaran.
"Ketiga aspek ini yang harus dipahami oleh pihak sekolah baik tingkatan SD maupun SMP sehingga dalam penerapannya nanti tidak ada yang kaku lagi, " tambahnya.
Sementara itu, Kasi Kurikulum dan Penilaian Disdik Sinjai Rifyal Mukarram menjelaskan bahwa peserta yang mwbgikuti asesmeb ini sebanyak 1.430 peserta.
"Adapun rinciannya adalah, adalah masing- masing sekolah diikuti oleh 5 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru dan Operator, dengan jumlah total sekolah baik SD maupun SMP sebanyak 286 sekolah, " jelasnya.
Sedangkan narasumber kegiatan tersebut diantaranya, penulis buku, Khristiyono Prahoro Sakti, Agung Trilaksono sebagai pebulis buku Asesmen Kompetensi Minimum dan Suratmin sebagai penuki buku AKM Numerasi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar