MC-SINJAI, Angka kematian ibu pada saat melahirkan di Kabupaten Sinjai masih menjadi permasalahan yang perlu mendapatkan penanganan serius dari pemkab setempat.
Pasalnya, angka kematian ibu masih terbilang tinggi di Sinjai yakni terdapat 7 kasus hingga saat ini. Sementara pada tahun 2014, telah mencapai 10 kasus.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr. Andi Suryanto Asapa pada acara Pembinaan Tata Laksana Kegawatdaruratan Kebidanan di Ruang Pertemuan Hotel Grand Fofina Sinjai, baru-baru ini.
Dari 7 kasus ini, satu diantanya disebabkan karena kecelakaan lalu lintas, sedangkan enam diantaranya meninggal pada saat persalinan "Kita punya tahun lalu agak tinggi, tahun ini kita harap lebih turun dan tahun depan kita bisa turunkan lagi kasus ini, " katanya.
Menurut dia, faktor utama penyebab kematian ibu tersebut, yakni terjadinya komplikasi dan terlambat dirujuk ke sarana kesehatan.
Sementara itu, jumlah angka kematian bayi saat ini di Kabupaten Sinjai telah mencapai lebih dari 30 kasus. "Jumlah ini jauh dibawah dari angka kematian bayi tingkat propinsi dan nasional, namun kita tetap berusaha menekan jumlah ini," imbuhnya.
Penyebabnya, kata Mantan Direktur RSUD ini, sangat beragam, mulai dari penyakit komplikasi, gizi buruk, faktor lingkungan dan pada saat ibu hamil tidak memeriksakan kesehatan secara rutin.
Bahkan ada pula yang telah tersentuh atau melakukan pemeriksaan, hanya satu atau dua kali pemeriksaan. Namun, pemeriksaan tersebut tidak dilakukan lagi berdasarkan ajuran tenaga kesehatan.
"Padahal maksimalnya ibu hamil harus memeriksakan diri sebanyak empat kali, atau secara rutin seminggu sekali," katanya. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar