MC-SINJAI, Ratusan Kepala Sekolah SD, SMP, SMA/SMK dan sederajat mengikuti sosialisasi penggunaan Dana Pendidikan Gratis Tingkat Kabupaten Sinjai. Kegiatan ini digelar di Gedung Sinjai Bersatu, Sabtu (14/5) dan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sinjai, Dra. Hj. Mas Ati.
Pemateri yang tampil pada kegiatan yang berlangsung sehari ini ini antara lain dari Hude, MM dan Drs.H.Abd. Rahman dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Propinsi Sulsel yang memberikan materi tentang peraturan gubernur Sulawesi Selatan tentang penyelenggaraan program pendidikan gratis Kabupaten/Kota tahun 2016 serta Kepala Inspektorat Sinjai, Aslan Abbas terkait pengelolan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kepala Disdikpora Sinjai Dra.Hj. Mas Ati dalam sambutannya meyampaikan bahwa sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman kepada tingkat satuan pendidik atau sekolah terkait petunjuk penggunaan dana pendidikan gratis di Sinjai untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dengan anggaran dana BOS.
Mas Ati berharap dana pendididkan gratis yang terbagi dua yakni 40 persen yang ditanggung dari pemerintah provinsi dan 60 persen dari pemerintah Kabupaten Sinjai diharapkan kena sasaran. “Kalau dana pendidikan gratis ini digunakan sesuai dengan petunjuk tehnis yang ada tentu bapak dan ibu para kepala sekolah terhindar dari jeratan hukum yang selamai ini banyak mengintai para pengguna dana, ”jelasnya.
Ditegaskannya, jika dana ini digunakan diluar dari peruntukannya resikonya sangat besar, bahkan para kepala sekolah bisa berurusan dengan penegak hukum. "Untuk itu manfaatkan dana pendidikan gratis itu sesuai dengann peruntukkannya," harapnya.
Adapun item-item kegiatan yang digunakan untuk penyelenggaraannya adalah pembelanjaan peningkatan mutu pendidikan, pengembangan profesi guru, perbaikan manajemen pengeloloan pendidikan gratis, peningkatan mutu manajemen kompetensi pendidik.
Sementara itu Kepala Inspektorat Sinjai, Aslan Abbas juga mengharapkan, kepada setiap kepala sekolah supaya transparansi dengan penggunaan setiap dana yang masuk ke sekolah. “Hal ini untuk lebih memudahkan untuk mengontrol seluruh penggunaan dana yang masuk kesekolah,” pungkasnya. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar