MC-SINJAI, Menyikapi semakin masifnya berita-berita bohong (hoax) yang dapat menyebabkan perpecahan, membahayakan persatuan dan kesatuan, maka perlu upaya-upaya dari semua komponen masyarakat untuk menyikapi media sosial dengan pembelajaran, kedewasaan, penuh kehati-hatian.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Relawan TIK Sulsel, Zainal Abidin Ridwan dalam acara talkshow bertema "Penangkalan Berita Hoax" yang dilaksanakan oleh Media Penyiaran Publik Lokal milik pemkab, Sinjai TV, di Aula Diskominfo dan Persandian Sinjai, Jumat (22/9).
Menurut Direktur Media online Sinjai Info ini, budaya literasi yang menjadi tradisi kita selama ini dalam memperoleh informasi, cederung bergeser ke media digital yang dinilai efektif, cepat, mudah dan murah.
"Namun yang perlu kita waspadai beredarnya berita hoax khususnya di media sosial sehingga masyarakat perlu secara bijak dalam penggunaan medsos," jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Sinjai, AKP Sardan yang juga selaku narasumber mengungkapkan bahwa berita hoax ada sejak jaman dahulu, namun di era kemajuan sekarang ini perlu daya tangkal yang kuat.
"Ini yang harus kita waspadai berita yang tidak benar di media internet yang secara mudah dapat menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat, ini bukan hanya tugas kepolisian dan pemerintah tetapi tugas kita semua," tuturnya.
Namun hingga saat di Kabupaten Sinjai masih tetap aman dan belum ada laporan yang masuk kepada Kepolilisian terkait berita hoax
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Sinjai, H. Firdaus, yang mewakili pemerintah. menyampaikan agar pengguna internet dapat memanfaatkan teknologi dengan cerdas dan sehat sehingga tidak mudah terprovokasi dengan berita yang tidak jelas.
Ia juga menghimbau kepada OPD terkait ketika ada informasi yang tidak jelas terkait bidangnya agar segera meluruskan pemberitaan tersebut sehingga tidak menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.
Dialog yang bertajuk 'Pabbicara Mabbicara' ini merupakan salah satu proyek perubahan Diklat PIM IV dari Kepala UPT Radio dan Sinjai TV, H. Munawir. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar