MC-SINJAI, Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai mencatat sebanyak 49 kasus demam berdarah dengue atau DBD terjadi sejak awal tahun 2020 hingga hari ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai dr. A. Suryanto Asapa mengatakan bahwa meski saat ini yang menjadi ancaman bagi seluruh warga adalah virus corona namun yang patut juga diwaspadai adalah penyakit demam berdarah.
Pihaknya berupaya menekan angka kasus DBD dengan cara memberikan peringatan dini kepada para petugas puskesmas se-Kabupaten Sinjai agar siaga dalam melakukan pencegahan. Selain itu pihaknya melakukan pembagian bubuk abate ke masyarakat.
Jika ada kasus DBD baru, pihak puskesmas setempat wajib melakukan penyelidikan epidemiologi ke lapangan. Ini bertujuan untuk mengetahui nyamuknya berasal dari sekitar tempat tinggal penderita, atau dari wilayah lain.
"Kemarin ada 5 pasien DBD yang dirawat di Rumah Sakit dan 3 diantaranya sudah kembali kerumahnya, " kata Kadinkes Sinjai saat memberikan arahan dalam Apel Gabungan Lingkup Pemkab Sinjai di Halaman Kantor Bupati Sinjai, Senin (16/3/20).
Menurut Andi Suryanto, fogging bukan cara terbaik untuk memberantas nyamuk Aydes aegipty pembawa virus dengue penyebab demam berdarah. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Selain itu, kata dia, fogging bisa menimbulkan efek resisten terhadap nyamuk.
Langkah terbaik dalam membasmi jentik-jentik nyamukkata Kadinkes yaitu dengan cara membasmi sarang nyamuk melalui 3M plus yakni menguras bak mandi,menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar