MC-SINJAI, Adanya penyataan dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Letjen Polisi Budi Waseso bahwa Rumah Tahanan kerap dijadikan sebagai sarang dan pengendalian distribusi narkoba mendapat tanggapan Kepala Rutan Kelas IIB Sinjai, Akbar Amnur.
Menurutnya, pernyataan tersebut membuat pihak rutan merasa dikucilkan ditambah munculnya stigma negatif di kalangan masyarakat.
"Banyaknya anggapan tersebut,seolah-olah kami ini markas narkoba dan tidak mendukung pemberantasan narkoba", katanya.
Menangkal anggapan tersebut, Akbar mengatakan bahwa pihaknya bersama Polres Sinjai rutin melaksanakan tes urine dan sidak bagi warga binaa di Rutan Sinjai.
Meski hasilnya selalu negatif, pihaknya tidak merasa yakin seratus persen jika Rutan Sinjai bersih dari narkoba, sebab petugas dan sarana rutan masih sangat terbatas, untuk itu ia siap dan berkomitmen untuk memberantas narkoba.
"Kami siap kapanpun dan dimanapun untuk dilibatkan dalam pemberantasan narkoba baik didalam rutan maupun diluar rutan," kata Akbar saat menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Operasi Bersinar, baru-baru ini.
Dari 82 orang warga Binaan di Rutan Sinjai, lebih dari separuhnya adalah merupakan tahanan kasus narkoba. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar