Trending

Pemasaran Hasil Budidaya Talas Diekspor Hingga Ke Negeri Sakura

MC-SINJAI, 
Petani di Kecamatan Sinjai Barat terus mengembangkan budidaya talas saphira atau talas Satoimo Jepang. Hal ini dilakukan karena prospek pemasaran yang menjanjikan, diekspor ke negara Jepang. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP)  Kabupaten Sinjai H. Kamaruddin 
mengatakan talas merupakan komoditas pangan alternatif yang dikembangkan petani di Sinjai karena memiliki nilai dan prospek ekonomi yang cukup bagus, khususnya sebagai bahan pangan dan komoditas ekspor ke Negara Jepang.

"Talas Jepang ini sangat potensial dan dikembangkan di desa Gunung Perak dan Barania, adapun luas lahan pertanaman sekitar 20 hektar, " jelasnya, saat ditemui Jumat (8/10/2021).

Menurut Kamaruddin, jenis pangan ini mempunyai anti oksidan yang sangat tinggi, itu berguna dalam mengontrol diabetes. Juga mengandung collagen yang baik untuk kesehatan kulit.

Jika panen,  para petani pun tidak menemukan kendala sebab talas ini dikirim ke Kabupaten Bantaeng untuk diolah lagi sebelum diekspor ke negara Jepang. 

"Jadi kelompok petani kita sudah bermitra dengan perusahaan PT Sangkara Mata Agriculture di Bantaeng,  sehingga ketika panen  talas ini dibersihkan dan dikeringkan lalu diantar ke Kabupaten Bantaeng, " jelasnya. 

Sementara itu,  salah seorang Penyuluh Pertanian di Gunung Perak,  Hudayah mengatakan bahwa kelompok  Pemuda Tani Mutiara yang mengembangkan tanaman talas jepang ini menghasilkan provitas talas 10 ton per hektar dengan rata-rata per pohon mencapai 3-5 kg. 

"Umbi talas ini biasanya berumur 6 sampai 7 bulan baru panen dan sangat cocok ditanam pada ketinggian diatas 700 meter diatas permukaan laut. Untuk kelompok Pemuda Tani Mutiara di  Gunung Perak ini berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut,"tambahnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

About

Distributed By My Blogger Themes | Designed By Seo Blogger Templates