Penyerahan sertipikat secara simbolis itu berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Sinjai, Jalan Persatuan Raya Sinjai, Rabu (22/9/2021)
Kegiatan ini merupakan kegiatan rangkaian penyerahan sertipikat redistribusi sebanyak 124.120 sertipikat di 26 Provinsi yang diserahkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara, Bogor secara virtual.
Bupati ASA, menilai program Pemerintah pusat ini adalah hal yang sangat luar biasa, lantaran sertipikat tanah sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar mendapat pengakuan terkait kepemilikan tanah, khususnya petani.
"Sertipikat tanah program pak presiden memang dibutuhkan, baik untuk rumah tinggal maupun bidang lainnya," ungkapnya.
Ia berharap dengan sertipikat tanah ini bermanfaat serta dapat meningkatkan produksi dan produktivitas petani karena sudah tenang dalam menggarap tanah atau lahannya.
"Saya berharap warga yang telah menerima sertipikat tanahnya bisa fokus pada peningkatan produksi karena sudah aman, tidak ada lagi yang bisa mengkalim tanah yang sudah tersertifikasi," harap ASA.
Sementara itu, Kepala BPN Sinjai, Anwar K menjelaskan, total sertipikat dari program redistribusi di Kabupaten Sinjai sebanyak 1.500 bidang.
Seluruh bidang tersebut tersebar di 5 Desa dan kelurahan di 4 kecamatan, diantaranya Desa Kaloling, Sinjai Timur 200 bidang, Kelurahan Samaenre 400 bidang, Desa Mattunreng Tellue 200 bidang masing-masing di kecamatan Sinjai Tengah.
Selanjutnya Desa Lammatti Riaja, Kecamatan Bulupoddo 200 bidang serta Desa Sukamaju Kecamatan Tellulimpoe 500 bidang.
"Khusus hari ini baru Kelurahan Samaenre sebanyak 400 sertipikat yang diserahkan pak Bupati secara simbolis," ungkapnya.
Pendistribusian sertipikat tanah yang masih tersisa 1.100 bidang ini, kata Anwar ditargetkan rampung pada November mendatang.
"Ini sementara kita terus genjot, yang jelas sisanya itu kita target November selesai," tandasnya.
Penyerahan sertipikat tanah ini turut disaksikan anggota Forkopimda, Kepala Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan, A. Irvan serta Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, H Kamaruddin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar