Trending

PDAM Sinjai Berupaya Atasi Air Bersih yang Terasa Asin

MC-SINJAI, 
Kualitas Produksi Air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sinjai  turut berdampak terhadap perubahan iklim yang terjadi saat ini.  Akibatnya ribuan pelanggan PDAM yang berada di wilayah perkotaan mengaku mendapatkan distribusi air yang terasa asin.

Hal ini dibenarkan oleh Direktur PDAM Sinjai Nasrullah Mustamin saat dikonfirmasi di Kantornya,  Kamis (17/12/20).  Menurutnya air PDAM terasa asin disebabkan Air pasang laut sangat tinggi karena pengaruh alam sehingga masuk ke kolam pengisapan PDAM di Lempakomai Kelurahan Lamatti Rilau. 

"Air baku dari Sungai Tangka yang menyebabkan air terasa asin masuknya sehingga mengakibatkan masuk ke kolam pengisapan. Olehnya itu saya minta maaf kepada seluruh pelanggan PDAM dengan hal ini, " ucapnya

Menurutnya distribusi air bersih PDAM saat ini masih dominan berasal dari sumber air Sungai Tangka yang mencapai 80 liter/detik, meskipun telah dibangun sumber air dari Sungai Balangtieng di Kecamatan Sinjai Borong, namun hingga saat ini baru mendisitribusikan maksimal debit air 40 liter/detik.

Olehnya itu PDAM Sinjai telah bersurat ke Balai Besar Pompemgan selaku pengelola Air baku dari sumber sungai Balangtieng untuk menambah debit air.

"Kita sudah bersurat ke Balai umtuk menambah  debit air  karena krndala kita sumber air baku di Balangtieng masih penguasaan Balai Besar Pompengan Kementerian PUPR.  Kita hanya diberikan maksimal 40 liter per detik sedangkan Air baku Balangtieng maksimalnya itu bisa sampai 210 liter per detik," kata Ketua MPC Pemuda Pancasila Sinjai. 

Upaya lain yang dilakukan oleh PDAM kata Nasrullah adalah dengan melakukan sistem buka tutup pada pompa pengisapan air baku Sungai Tangka di Lempakomai untuk membendung air asin yang masuk dalam bak penampungan. 

Jika air pasang terjadi maka pompa pengisapan dimatikan dan baru dioperasikan ketika air sudah mulai surut sehingga distribusi air ke pelanggan saat ini kurang maksimal. 

"Tadi malam kita kontrol  pasang surutnya air,  pada saat surut mulai jam 8 hingga jam 1 malam lkita tampung karena tingkat penggunaan mulai berkurang di semua reservoar yng ada di intek, namun pada jam 2 malam kita matikan pompa pengisapan karena  air pasang naik dan rasanya asin sekali," urainya. 

Nasrullah menambahkan,  berdasarkan dari kajian yang dilakukan dan kajian iklim kondisi seperti ini biasanya berlangsung maksimal sampai empat hari dan ia berharap iklim bisa normal kembali sehingga pendistribusian air bersih juga kembali normal.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

About

Distributed By My Blogger Themes | Designed By Seo Blogger Templates