MC-SINJAI, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sinjai saat ini sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dalam rangka menekan angka kekerasan pada perempuan dan anak.
Di mana Puspaga sendiri memiliki peranan penting dalam memberikan ruang atau tempat berkonsultasi mengenai masalah keluarga. Hal ini disampaikan oleh Konselor Puspaga Sinjai, Nurul Iffah S,Pd dalam dialog interaktif di Radio Suara Bersatu FM, Kamis (18/1/18).
"Puspaga unit layanan masyarakat yang bekerja menangani persoalan masalah keluarga. Di situ nantinya masyarakat bisa berkonsultasi mengenai persoalan keluarganya dengan tujuan menghindari tindakan yang tak diinginkan," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa tiga bulan sejak berdirinya wadah konsultasi ini, sudah ada yang datang langsung untuk berkonsultasi namun lebih banyak mereka berkonsultasi melalui via telpon maupun WA.
"Sebenarnya banyak permasalahan keluarga yang muncul di Sinjai seperti fenomena gunung es, namun mereka enggan untuk datang berkonsultasi karena malu padahal kita di Puspaga menjamin kerahasiaan permasalahan mereka karena itu dilindungi oleh undang-undang," ungkapnya.
Sementara itu Kepala DP3AP2KB Kabupaten Sinjai, Dra. Hj. Mas Ati mengatakan bahwa kehadiran Puspaga di Sinjai sangat strategis sebab merupakan wadah konsultasi gratis bagi masyarakat yang memiliki permasalahan keluarga.
Lebih lanjut dikatakan, kehadiran Puspaga Sinjai tidak lepas dari penghargaan yang diraih oleh Kabupaten Sinjai yakni sebagai Kabupaten layak anak. "Jadi ini salah satu indikator kenapa Puspaga hadir di Sinjai karena kita peroleh penghargaan," katanya.
Mas Ati menambahkan bahwa Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sinjai menururn dimana pada tahun 2016 terdapat 40 kasus dan pada tahun 2017 lalu menurun menjadi 16 kasus. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar