Trending

Dirjen Kemenristek Dikti Gelar FGD Klaster Inovasi Gula Aren

MC-SINJAI, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melakukan monitoring pembinaan yang dirangkaikan dengan Focuss Group Disscussion (FGD)  klaster inovasi gula aren bertempat di Rumah Produk Aren Desa Bonto Sinala Kecamatan Sinjai Borong,  Kamis (10/10/19).

Kasubdit Kemitraan Strategis dan Wahana Inovasi Kemenristek Dikti Eka Gandara mengatakan bahwa kujungannyabke Sinjai untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pembinaan program klaster inovasi daerah. 

Dikatakannya bahwa,  Inovasi aerah adalah sebuah wahana yang diciptakan untuk membentuk sebuah iklim sistem inovasi daerah dengan mensinergikan berbagai program untuk meningkatkan produktivitas dan nilaibl tambah suatu produk di daerah.

"Sinjai ini sejak tahun 2017 kita sudah tetapkan sebagai klaster inovasi gula aren sehingga potensi gula aren yang ada disini kita tingkatkan nilai tambah dan ekonominya melalui pendekatan teknologi," katanya. 

Melalui klaster ini yang melibatkan beberapa stakeholder mulaibdari Perguruan Tinggi Unhas Makassar,  Balitbangda Propinsi Sulsel dan Pemsrintah Daerah pihaknya secara bahu membahu mewujudkan terwjudnya industri berbasis unggulan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Tahun ini kita lakuka. oenguatan melalui infrastruktur seperti peralatan dan teknologi dan peran dari pemkab melalui rumahvl produksi sehingga  dengan adanya sinergitas program ini bisa memeri kontribusi nyata bagi masyarakat," ucapknya. 

Eka berharap melalui peralatan yang dibsrikan, gula aren yang selama ini dalam bentuk gula batok bisa dikembangkan menjadi gula semut maupun dalam bentuk gula cair sehingga nilai ekonominya bertambah. 

Sementara itu Asisten Perekonomian,  Pembangunan dan Kesra Setdakab Sinjai dr. Hj. Nikmat B. Situru yang hadir dalam kegiatan ini berharap insfrastruktur yang dibsrikan baik rumah produksi maupin peralatan dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga gula semut yang direnacakan dapat dipasarkan. 

"Potensi yang ada sangat  besar tinggal bagaimana petani kita memanfaatkan nira itu dijadikan gula yang lebih berkualitas, ekonomis dan menjanjikan," ujarnya. 

Hal yang sama diutarakan Kepala Desa Bonto Sinala,  Mappanyukki,  ia berharap dengan adanya bantuan ini produksi dari gula batok menjadi gula semut dapat dilaksabakan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan warga setempat.(AaNd) 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

About

Distributed By My Blogger Themes | Designed By Seo Blogger Templates