Trending

Ini Upaya Puskesmas Tangani Pemudik

MC-SINJAI, Meski pemerintah sudah mengeluarkan himbauan untuk tidak mudik untuk mencegah penyebaran COVID-19, namun ternyata jumlah pemudik yang nekad pulang ke kampung halamannya tetap dilakukan. 

Di Kabupaten Sinjai jumlah warga yang mudik terus bertambah saat memasuki bulan suci ramadhan. Untuk mengantisipasi hal tersebut Pemerintah daerah melalui posko gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Sinjai melakukan respon cepat dengan memperketat pemeriksaan di area perbatasan. 

Para pemudik yang menggunakan kendaraan dihentikan di sejumlah posko , kemudian dilakukan pemeriksaan menggunakan SOP pencegahan penularan COVID-19, yaitu dengan  pemeriksaan suhu tubuh dan melakukan aksi jemput bola. 

Kepala UPTD Puskesmas Balangnipa dr. Aliawati Albek mengemukakan bahwa setiap pemudik khususnya yang berasal dari zona merah, akan dicatat identitasnya di setiap posko.

"Semua pendatang itu dicatat identitasnya di posko kemudian data lengkapnya disebar melalui grup WA (whatsApp) dinas Kesehatan kemudian masing-masing Puskesmas akan menindaklanjutinya sesuai area wilayahnya dimana pemudik itu berdomisili," katanya saat ditemui,  Kamis (30/4/20).

Selanjutnya, tim surveilans yang didampingi oleh penanggung jawab lingkungan yang merupakan implementasi program home visit dan home care berkunjung ke rumah pendatang/pemudik dengan terlebih dahulu melapor ke Kepala Lingkungan Setempat. 

"Bukan hanya dari posko terpadu Covid-19, informasi jika ada pendatang juga biasa disampaikan oleh Kepala Lingkungan setempat atau ada juga yang secara sadar melaporkan diri ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan dan dengan adanya program Pemerintah home visit dan home care ini memudahkan para petugas dalam memantau setiap pendatang, "tuturnya. 

Jika pemudik tersebut berasal dari zona merah COVID-19, mereka diminta untuk isolasi mandiri selama 14 hari dan tim medis akan melakukan pemeriksaan setiap hari selama masa isolasi mandiri. 

"Selama kunjungan tersebut jika ditemukan ada keluhan seperti batuk dan demam tinggi yang menjadi gejala klinis COVID-19 maka tim dokter akan turun langsung dan jika dianggap parah maka akan dirujuk ke sarana kesehatan," jelasnya. 

Menurut Aliawati,  para pemudik khususnya yang berada di wilayah kerja Puskesmas Balangnipa berasal dari Makassar,  Gowa dan sebagian dari luar Sulsel. 

Hingga saat ini para pendatang/pemudik tetap kooperatif selama menjalani isolasi mandiri dan bahkan banyak diantara mereka bersyukur dengan upaya yang dilakukan oleh para tenaga kesehatan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Sinjai. 

Iapun berharap kendala yang dihadapi oleh semua daerah yaitu pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) masih perlu ditingkatkan sebab prosedur dilapangan tim surveilans wajib mengenakan APD lengkap. 

dr Anti sapaan dr Aliawati Albek juga mengimbau kepada semua pemudik yang ada di Sinjai agar tetap mematuhi imbauan pemerintah untuk melakukan isolasi mandiri,  rajin cuci tangan,  dan yang paling  penting adalah menjaga jarak.  

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

About

Distributed By My Blogger Themes | Designed By Seo Blogger Templates