MC-SINJAI, Rencana Pemerintah Kabupaten Sinjai dalam membangun landmark bundaran kota di Didepan Kantor Diskominfobudpar masih menjadi polemik. Pasalnya sejumlah elemen meminta pemerintah untuk mempertimbangkan asas manfaat dari proyek tersebut.
Terkait dengan hal itu, Komisi III DPRD Sinjai mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pemerintah Kabupaten Sinjai, Di Ruang Rapat DPRD Sinjai, Rabu (16/3).
Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi III DRPD Sinjai, Amsul Mappasara tersebut, beberapa anggota DPRD mempertanyakan rencana pemerintah terkait pembangunan landmark yang desain perencanaannya telah dirampungkan dengan anggaran 1,8 milyar rupiah.
Ketua divisi advokasi keuangan daerah Kopel Sinjai, Ahmad Tang yang hadir dalam rapat ini mempersoalkan tidak adanya keterlibatan seluruh stakehoder berupa kajian historis serta payung hukum rencana pembangunan landmark ini.
"Apakah sebelumnya sudah dilakukan kajian secara mendalam dan apa payung hukum dari proyek tersebut?," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemukiman dan Tata Ruang Kabupaten Sinjai, Ir. Harsid Yarham mengatakan bahwa, rencana pembangunan tugu kota ini sejak tahun 2013 lalu dimana desain Landmark tugu kota tersebut didalamnya terkadung nilai–nilai sejarah, karakter yang dipadukan dengan kearifan lokal masyarakat Sinjai.
Sementara itu, Sekertaris Daerah Sinjai, H. Taiyeb A. Mappasere menjelaskan bahwa, rencana pembangunan landmark tugu kota Sinjai telah sesuai dengan prosedur karena terangkum dalam Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sinjai 2013-2018 tentang program penatan kota dan dalam perda APBD tahun 2016.
Taiyeb menambahkan, Keberadaan tugu kota di suatu kawasan sangat penting, selain sebagai identitas ibukota kabupaten. Tugu tersebut akan menjadi kebanggaan kota Sinjai dan menambah nilai artistik Kota.
"Tugu ini menandakan bahwa disinilah pusat kota Sinjai, sehingga orang luar yang datang atau lewat di Kota Sinjai, ketika sudah pulang dibenaknya sudah hafal jika tugu dengan patung ikan itu adanya hanya di Sinjai," urainya. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar