MC-SINJAI, Ada dua jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh akseptor baru di Sinjai yakni, pemakaian suntik sebanyak 4.456 akseptor dan penggunal pil sebanyak 1.973 akseptor.
Sedangkan Jenis alat kontrasepsi yang minim peminatnya adalah kontrasepsi IUD sebanyak 112 orang dan metode Operasi Pria (MOP) yang hanya digunakan oleh 11 orang.
Menurut Staf Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Sinjai, Ratniati, mengatakan alat kontrasepsi ini jarang peminatnya karena kebanyakan masyarakat masih merasa takut menggunakan jenis metode ini.
"Karena IUD penggunaannya harus ditanam didalam rahim, kebanyakan masyarakat takut menggunakannya. Padahal, kontrasepi IUD paling bagus untuk mencegah kehamilan," tambahnya.
Sedangkan kontrasepsi jenis vasektomi atau MOP selama ini ditakuti, tidak lepas dari ketakutan bahwa KB jenis ini bisa mengganggu kejantanan pria, bahkan impotensi.
"Ketakutan kaum laki-laki untuk melakukan vasektomi, akan mengurangi gairah seksual yang menurunkan kualitas hubungan suami istri, hingga impotensi. Padahal, selama ini ketakutan tersebut tidak pernah terbukti," katanya.
Secara umum, kenaikan tertinggi akseptor KB tahun 2014, adalah pengguna kondom yang mencapai 274 persen atau 2.469, disusul pil yang mencapai 131 persen atau 5.496 orang, implan mencapai 120 persen atau 3.058 orang dan suntik yang mencapai 100,5 persen atau 2.673 orang. (AaNd)
Sedangkan Jenis alat kontrasepsi yang minim peminatnya adalah kontrasepsi IUD sebanyak 112 orang dan metode Operasi Pria (MOP) yang hanya digunakan oleh 11 orang.
Menurut Staf Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Sinjai, Ratniati, mengatakan alat kontrasepsi ini jarang peminatnya karena kebanyakan masyarakat masih merasa takut menggunakan jenis metode ini.
"Karena IUD penggunaannya harus ditanam didalam rahim, kebanyakan masyarakat takut menggunakannya. Padahal, kontrasepi IUD paling bagus untuk mencegah kehamilan," tambahnya.
Sedangkan kontrasepsi jenis vasektomi atau MOP selama ini ditakuti, tidak lepas dari ketakutan bahwa KB jenis ini bisa mengganggu kejantanan pria, bahkan impotensi.
"Ketakutan kaum laki-laki untuk melakukan vasektomi, akan mengurangi gairah seksual yang menurunkan kualitas hubungan suami istri, hingga impotensi. Padahal, selama ini ketakutan tersebut tidak pernah terbukti," katanya.
Secara umum, kenaikan tertinggi akseptor KB tahun 2014, adalah pengguna kondom yang mencapai 274 persen atau 2.469, disusul pil yang mencapai 131 persen atau 5.496 orang, implan mencapai 120 persen atau 3.058 orang dan suntik yang mencapai 100,5 persen atau 2.673 orang. (AaNd)
