MC-SINJAI, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Sinjai merilis baru sekitar 60 persen masyarakat Sinjai yang terdaftar keanggotaannya, termasuk peserta Jaminan Kesehatan daerah (Jamkesda) yang telah diintegrasikan ke BPJS.
Kepala Bagian Operasional BPJS Sinjai, Abdul Jabbar saat ditemui mengungkapkan bahwa jumlah peserta BPJS kesehatan di Kabupaten Sinjai sebanyak 157.345 jiwa dari jumlah total penduduk Sinjai sekitar 250 ribu jiwa atau berkisar 60 persen.
"Antusias masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai anggota BPJS di Sinjai kian meningkat dan saat ini kepesertaannya telah mencapai sekitar 60 persen dari jumlah total penduduk Sinjai, atau masih ada sekitar 100 ribu jiwa yang belum masuk keanggotaan," ujarnya.
Ia merinci dari jumlah tersebut 119.797 orang merupakan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) baik yang dibiayai oleh Pemerintah puat maupun APBD Kabupaten Sinjai, Sedangkan non PBI atau peserta mandiri sebanyak 36.450 jiwa.
Peserta PBI, adalah warga miskin yang iurannya ditanggung oleh pemerintah baik melalui APBN maupun APBD dengan besaran Rp 23.000 per orang setiap bulan, Sedangkan yang non PBI adalah pekerja penerima upah, pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja yang besar iurannya berbeda-beda.
Lebih jauh Abdul Jabbar mengungkapkan para peserta BPJS memiliki hak untuk mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah untuk memperoleh pelayanan kesehatan, memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban serta prosedur pelayanan kesehatan.
BPJS menargetkan seluruh penduduk Kabupaten Sinjai sudah terdaftar sebagai kepesertaan BPJS Kesehatan pada tahun 2019 sebab pada tahun tersebut BPJS kesehatan merupakan salah satu syarat utama dalam kepengurusan seluruh dokumen, termasuk dokumen kependudukan dan syarat nikah.
"Jadi pada tahun 2019 nanti, jika ingin urus KTP atau KK harus terdaftar sebagai anggota BPJS kesehatan, demikian halnya bagi warga yang ingin menikah, harus ada kartu BPJS sebelum buku nikah terbit,"bebernya. (AaNd)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar